Lawan PSSI , Bonek berencana gelar aksi damai seribu lilin
Surabaya - Bonek, kelompok suporter Persebaya, akan melawan upaya penghilangan paksa sejarah Persebaya oleh PSSI. Aksi perlawanan itu dilakukan dalam bentuk aksi damai seribu lilin pada Jumat malam, 11 Oktober 2013, di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Dedengkot Bonek, Andi Peci, mengatakan tindakan yang dilakukan PSSI sebagai bentuk penzaliman sistemik untuk menghancurkan Persebaya. Bonek, kata Andi, menentang tindakan yang dilakukan PSSI. Dia mengatakan, upaya penghilangan sejarah Persebaya ini mulanya melalui putusan Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta. "Dengan arogannya, PSSI mengeluarkan putusan tidak mengakui Persebaya sebagai klub sepak bola yang bermain di IPL," katanya.
Penzaliman paling aktual, kata Andi, adalah putusan pada 2 Oktober 2013 terkait pengambilalihan kompetisi IPL oleh PSSI, dan kemudian tidak menyertakan Persebaya 1927 dalam play off IPL untuk unifikasi liga 2014. Andi sangat menyesalkan putusan PSSI tersebut menyusul Persebaya selama ini banyak menelurkan pemain bola yang tergabung dalam tim nasional. Namun faktanya, Andi mengatakan, PSSI justru tidak mengakui eksistensi Persebaya 1927. PSSI lebih mengakui Persebaya yang bermain di Divisi Utama ISL.
Untuk melawan kezaliman PSSI, suporter Persebaya menyatakan komitmennya untuk setia dan mencintai Persebaya. Komitmen itu dinyatakan dalam Tri Dharmabakti Bonek yang berisi tiga poin, yakni menjaga dan melindungi Persebaya, melawan siapapun yang berniat dan bertindak menzalimi Persebaya tak terkecuali PSSI, dan selamanya akan tetap mendukung Persebaya yang terlahir pada 18 Juni 1927.